Tidak semua pecandu rokok bisa lancar memenuhi kebutuhan ngerokoknya sehari-hari. Banyak yang kerap mengalami masa-masa sulit dalam aktivitas merokoknya. Kondisi ini paling banyak dialami penggangguran, pekerja serabutan, karyawan bergaji pas-pasan dan perokok dari kalangan anak SMA dan mahasiswa ber-orang tua tidak kaya raya. Dimana keinginan merokok akan selalu ada, sementara uang untuk membeli rokok tidak selalu ada.
Dan di saat keinginan merokok itu tiba, tapi uang yang bahkan untuk membeli per batang saja sudah tiada. Kemudian semakin lama keinginan itu semakin menyiksa, kepala mumet, bibir kecut, bola mata terasa berat, muka cemberut, gelisah seperti bingung mau ngapain. Di saat itulah, para pecandu rokok akan rela melakukan hal-hal berikut ini:
Bela-belain NgutangDidorong nafsu ingin merokok yang sudah tidak bisa ditawar-tawar lagi, maka ngutang rokok di warung, malu tak malu harus dilaksanakan. Dengan janji-janji manis nanti begitu ada uang langsung dibayar.
Ngandelin TemanMerokok bareng teman memang salah satu cara menjalin keakraban. Tapi percayalah, keseringan menghabiskan rokok teman merupakan perbuatan tercela yang dosanya setara menghardik anak yatim.
Paling tercela kalau mintanya cuma sebatang, tapi pada saat si teman lengah, diam-diam mengambil 3 batang. Yang satu dirokok, sedangkan yang 2 lagi diamankan di dalam kantong celana. Untuk stok nanti, begitu katanya, dalam hati.
Ngecek Bungkus-bungkus LamaEntah kenapa, beberapa perokok suka mengkoleksi bungkus-bungkus rokok yang telah kosong. Dan di kala lagi sakaw, mereka akan memeriksa kembali bungkus rokok yang telah kosong itu. Diguncang-guncang pelan di samping telinga, terus dibuka dengan telaten satu persatu, sambil berdoa semoga masih ada barang sebatang dua batang yang tertinggal.
Karena sebenarnya itu memang bungkus yang telah dibuang, jadi persentasi keberhasilan metode ini sangat kecil. Tapi terkadang, ada juga yang sukses menemukan 2 batang rokok, terselip di pinggir bungkusnya. Dan di saat moment tersebut, jangan ditanya rasa bahagianya seperti apa. Setara dapat Ballon D'or!
Ngisap PuntungMau ngutang sudah gak pede. Atau bahkan karena keseringan ngutang, sang pemilik warung sudah mem-black list orang tersebut sehingga tidak bisa ngutang lagi. Teman-temannya juga sudah menjauh karena sudah terkenal sebagai tukang ngabisin rokok teman. Maka cara lain untuk bisa tetap eksis merokok adalah dengan ngisap puntung.
Ini yang paling banyak dipraktekkan para perokok addict ketika segala upaya untuk memiliki rokok sudah tidak berhasil. Mengubek-ngubek asbak mencari-cari sisa-sisa rokok di masa lalu. Jika ada puntung yang masih rada panjang, itu akan dirokok sampai sependek-pendeknya. Bahkan terkadang sampai apinya nyaris ngebakar bibir.
Cara ini tentu semakin tidak baik untuk kesehatan. Bayangkan, rokok yang masih baru saja bisa merugikan kesehatan, apalagi yang sudah seken. Belum lagi puntung rokok itu bekasnya siapa. Mending kalau bekas sendiri, kalau puntung orang lain yang bibirnya kurapan, bisa-bisa ketularan. Sebaiknya sebelum dihisap, untuk memastikan bahwa puntung rokok itu bukan bekas orang lain, dibawa ke lab dulu untuk diperiksa sidik bibir dan DNA-nya.
Ngumpulin PuntungIni merupakan hal gila lain, yang terpaksa dilakukan ketika merokok putung masih belum bisa memuaskan. Atau sudah mencari-cari puntung tapi tidak menemukan yang panjangnya masih memadai.
Yaitu meracik ulang putung rokok. Caranya: cari beberapa puntung, bongkar, kumpulkan tembakaunya, dilinting kemudian dihisap walau entah rasanya kayak gimana. Masih mending kalau ngelintingnya pake kertas rokok, pada kondisi paling hina bahkan ngelintingnya pake kertas buku.
Minta Kepada Orang Gak DikenalIni beneran kisah nyata teman aku. Dalam keadaan pengen ngerokok banget, sementara sudah tidak satupun di antara kami yang memiliki rokok. Dia bangkit, singkirkan rasa malu, singsingkan lengan baju dan memberankani diri menyetop orang lewat untuk diminta sumbangan rokok.
Gokil! Apalagi kalo mintanya pake gaya qiroah: "Miiin.... tarok ko tsabatang sajaaaa..."
Rela menipuBagi perokok berat, ketika hasrat untuk merokok sudah tidak bisa diajak kompromi, ia akan melakukan apa saja demi bisa memperoleh sebungkus rokok, menipu salah satunya. Yang paling sering jadi korban tentu saja orang tua sendiri. Minta duit, ngakunya buat nyumbang pembangunan musholla, padahal untuk beli rokok.
Berani Mencuri